Tipografi berawal dari pictograf yang merupakan
bahasa dari bangsa Viking Norwegia. Contoh lain adalah Hieroglif yang ada di
bangunan-bangunan kuno di Mesir. Mungkin anda juga pernah mendengar bahwa
manusia purba di Indonesia pun sering kali menggambar melalui dinding gua, bisa
jadi merupakan cara mereka berkomunikasi secara non verbal atau tulisan. Namun
sangat berbeda dengan yang ada di Mesir, bukan karena bentuknya, tetapi
Hieroglif di Mesir terdiri dari beberapa gambar yang saling berdampingan
membentuk kalimat. Meskipun bentuk hurufnya berbeda dengan jenis-jenis huruf
yang ada saat ini, tapi itu awal dari perkembangan tipografi.
Bentuk-bentuk tipografi tersebut kemudian
berkembang dan menyebar ke seluruh eropa. Kemudian, pada abad ke 8 SM tipografi
mencapai puncak perkembangannya. Saat itu orang-orang Romawi mulai membentuk
kekuasaanya di Roma. Dengan sistem pemerintahan yang telah tersusun,
orang-orang romawi kemudian mempelajari tulisan etruska yang merupakan penduduk
asli Italia. Setelah itu, tulisan tersebut dimodifikasi dan terbentuklan
huruf-huruf romawi.
Perkembangan tipografi tidak hanya sampai di situ
saja. Jika masyarakat dulu membuat tulisan secara manual, saat ini tipografi
telah dikomputerisasi. Dengan bantuan komputer, manusia lebih mudah dan cepat
memilih jenis huruf yang ratusan jumlahnya untuk membuat sebuah kata. Bahkan
huruf-huruf dari berbagai negara bisa dengan mudah untuk ditulis.
Kreatifitas desainer pun juga turut mengembangkan
tipografi. Bukan hanya tulisan yang langsung dapat dipilih dan diketik, bahkan
tulisan pun dapat didesain sendiri. Akan tetapi, jenis-jenis tulisan yang
didesain tidak jauh berbeda dengan jenis tulisan yang telah ada untuk
memastikan setiap orang dapat membacanya. Dengan kata lain, hanya bentuknya
saja yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar