Sabtu, 12 Maret 2016

SEJARAH TYPOGRAPHY



            Tipografi berawal dari pictograf yang merupakan bahasa dari bangsa Viking Norwegia. Contoh lain adalah Hieroglif yang ada di bangunan-bangunan kuno di Mesir. Mungkin anda juga pernah mendengar bahwa manusia purba di Indonesia pun sering kali menggambar melalui dinding gua, bisa jadi merupakan cara mereka berkomunikasi secara non verbal atau tulisan. Namun sangat berbeda dengan yang ada di Mesir, bukan karena bentuknya, tetapi Hieroglif di Mesir terdiri dari beberapa gambar yang saling berdampingan membentuk kalimat. Meskipun bentuk hurufnya berbeda dengan jenis-jenis huruf yang ada saat ini, tapi itu awal dari perkembangan tipografi.
            Bentuk-bentuk tipografi tersebut kemudian berkembang dan menyebar ke seluruh eropa. Kemudian, pada abad ke 8 SM tipografi mencapai puncak perkembangannya. Saat itu orang-orang Romawi mulai membentuk kekuasaanya di Roma. Dengan sistem pemerintahan yang telah tersusun, orang-orang romawi kemudian mempelajari tulisan etruska yang merupakan penduduk asli Italia. Setelah itu, tulisan tersebut dimodifikasi dan terbentuklan huruf-huruf romawi.
            Perkembangan tipografi tidak hanya sampai di situ saja. Jika masyarakat dulu membuat tulisan secara manual, saat ini tipografi telah dikomputerisasi. Dengan bantuan komputer, manusia lebih mudah dan cepat memilih jenis huruf yang ratusan jumlahnya untuk membuat sebuah kata. Bahkan huruf-huruf dari berbagai negara bisa dengan mudah untuk ditulis.
            Kreatifitas desainer pun juga turut mengembangkan tipografi. Bukan hanya tulisan yang langsung dapat dipilih dan diketik, bahkan tulisan pun dapat didesain sendiri. Akan tetapi, jenis-jenis tulisan yang didesain tidak jauh berbeda dengan jenis tulisan yang telah ada untuk memastikan setiap orang dapat membacanya. Dengan kata lain, hanya bentuknya saja yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar